GUNUNG BROMO

12:18:00 AM

NEGERI DI ATAS AWAN

Perjalanan ini adalah kelanjutan dari adventure kami ber-5 di sempu island. Dari sendang biru, kami melakukan perjalanan malam hari sekitar 4 jam lewat pasuruan menuju tosari.
Gunung Bromo terletak di Pasuruan dengan penduduk asli suku tengger dengan segala adat-istiadat lokalnya. Tempat wisata yang dikelola oleh penduduk local ini ternyata mengharuskan kami untuk menyewa jeep agar bisa mengelilingi area gunung ini. Harga jeep yang katanya harga paguyuban adalah 600rb untuk 4 lokasi, yaitu penanjakan, gunung bromo, savanna, dan pasir berbisik (lokasi syuting filmnya dian sastro). Penginapan kami pilih homestay dengan harga 200rb per kamar.Tapi dari obrolan dengan orang local, sebenarnya ke 4 lokasi itu cukup 400rb dan penginapan 100rb (Hub yoyok 081249296608).
Singkat cerita, mobil kami parkir di halaman homestay dan kami tidur sejenak. Pukul 03.00 dini hari, jeep sudah siap mengantar kami ke penanjakan. Dasar emang sial atau biar bisa dijadikan cerita, ternyata di tengah jalan yang gelap lampu jeep kami mati. Walau sempat meneruskan perjalanan dengan dalih si supir hapal jalanan sini, tapi otomatis kami berteriak menghentikan niatnya dan lebih baik menunggu jeep lain yang bisa memberi penerangan bantuan. Maklum, kami ber-5 kan masih belum merit bow…
Sayang, penanjakan sedang dipenuhi kabut tebal sehingga kami urung melihat sunrise yang sebetulnya bisa terlihat sangat elok di sini. Kelebihan gunung bromo adalah karena hanya dari puncak gunung inilah kita bisa melihat puncak-puncak gunung lainnya. Bahkan dari cerita teman, kadang bisa terlihat bulan biru di sini. Tapi kami…hanya melihat kabut dengan tiupan angin cukup kencang yang membekukan kami di suhu 12 derajat ini…
pagi di penanjakan
Setelah makan jagung bakar dan secangkir kopi sebagai tamba gelo alias obat kekecewaan, kami bergegas naik jeep lagi menuju kawah gunung bromo. Udah lampu mati, sekarang mesin kerap mati dan baru kami ketahui kalo jeep ini ga ada rem nya…buset dahhh…gimana ntar kalo nanjak pakkkk…??dengan tenang dia menjawab, “Sudah biasa mas….”. Weleh-weleh….baru kusadari kini betapa pentingnya asuransi jiwa…
Hari sudah pagi, walau agak mendung, tapi lumayan malah ga panas. Setelah melewati indahnya gunung batok yang berwarna hijau cerah dengan alur hijau tua yang menghiasinya, kami pun sampai di parkiran kawah bromo yang sudah tidak aktif lagi. Naik ke kawah bisa menggunakan kuda atau jalan kaki hingga ke anak tangga. Kali ini kami memilih jalan kaki agar bisa lebih menikmati premandangan sekitar, walau sebenarnya kaki udah pegel-pegel akibat trekking di sempu island sehari sebelumnya. Pemandangan gunung batok, pura, hingga ke pegunungan sekitar terlihat sangat menakjubkan. Setelah melewati sekitar 250 anak tangga, akhirnya sampai juga ke tepian kawah. Bau asap belerang yang menusuk hidung dan dipadu pemandangan dari atas memang membuat jiwa tenang dan damai. Di waktu tertentu bulan kesogo (bulan jawa), masyarakat tengger biasanya membuang sesajen ke kawah ini. Wisatawan sebenarnya boleh berjalan mengelilingi kawah ini, tetapi karena agak takut akan ketinggian dan kaki udah letoy, gue lebih memilih nangkring di tempat yang masih ada pagarnya aja.
Gunung batok
Menuju kawah Bromo
di tepi kawah Bromo
kawah Bromo
Setelah puas dengan kawah bromo, kami turun untuk mengisi perut yang keroncongan. Nasi pecel menjadi santapan satu-satunya di sana. Jeep hijau pun siap membawa kami ke savanna. Dengan gaya offroad di medan yang lumayan berpasir dan berat, akhirnya kami sampai di padang hijau savanna yang dikelilingi pegunungan nan indah. Angin sejuk membuat suasana serasa diiringi lagu dalam film sound of the music….hahaha…lebay….
Padang Savanna
Waktu sudah menunjukkan pukul 14.00, kami pun segera ke area pasir berbisik yang katanya memiliki komponen pasir yang sangat halus. Dan memang benar. Pasir di sini sangat halus dan kayanya memang tidak mungkin kalo dijadikan bahan bangunan. Rencana bisnis toko bangunan gagal deh…hihihi…Tak lupa juga pose gaya dian sastro yang melempar pasir tertiup angin….jepreettt!! (bagus kagak, mata malah kelilipan)
Pasir Berbisik
Sudah jam 3 sore, saatnya balik ke penginapan dan packing untuk pulang ke Jakarta dengan segudang cerita. Finishing point di bandara Juanda, karena 2 orang teman harus kerja seninnya, sedangkan kami stay di Surabaya…see u next trip fellas, take a rest…
Trip cost= IDR 1.100.000 (include flight & trip to sempu island)
#24-25 July 2010#

You Might Also Like

1 comments

  1. hai pak jo..maturnuwun info ttg bromo. seru nih kyaknya. salam, ant.

    ReplyDelete